THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 12 Januari 2012

5 Lokasi Wisata Termahal di Dunia

SAAT liburan datang, setiap orang selalu ingin melanjutkan perjalanan dari satu tempat wisata ke tempat wisata berikutnya. Meski mahal, namun Anda akan menemukan kepuasan yang sangat berarti. Berikut lima lokasi yang mewah yang bisa menjadi inspirasi perjalanan Anda :

1. House of Bourbon, Paris

Paris adalah kota tujuan wisata paling populer di dunia. Selain Menara Effel yang terkenal romantis, di kota ini Anda pun masih bisa mendapatkan pengalaman baru di The Royal House of Bourbon, Paris.

Dengan mengeluarkan uang sebesar US$ 300 hingga US$ 1.800 (Rp2,7 juta -Rp16,2 juta) per jam, Anda bisa bermalam dan menghabiskan waktu selama satu minggu di The Royal House of Bourbon. Harga paket itu sudah termasuk biaya inap, sstu setelan pakaian utama Ritz, pemesanan makanan di Paris swankiest joints hingga perjalanan ke wisata-wisata khusus dengan kendaraan jet pribadi.

Tur Anda kali ini dijamin tidak akan bosan, karena paket perjalanan di sana memiliki tema-tema wisata menarik, seperti Fashion Day, Fragrance Day dan Jewels Day.

The Royal House of Bourbon adalah sebuah hotel mewah yang memiliki sejarah dan konsep bangunan kerajaan Prancis di zaman Louis XIV.

2. Heli-skiing, Kanada

Di salah satu provinsi di Kanada ini Anda bisa mendapat kepuasan yang memacu Anda akan meloncat dari sebuah heli dan langsung meluncur ke pegunungan salju British Columbia untuk bermain ice skating.

Bagi Anda yang berminat dan ingin memesan paket tur ke British Columbia, bisa segera menghubungi perusahaan perjalanan terbesar Canadian Mountain Holidays.

Dengan harga US$ 21 ribu atau sekitar Rp190 juta, Anda bisa bermain ski selama seminggu dan melakukan perjalanan tempat-tempat wisata di Kanada, seperti Monashee, Selkirk, dan Kootenay. Adapun pelayanan lainnya di hari ke empat berupa perawatan tubuh yang diberikan oleh Halcyon Hot Springs Village dan Spa.

3. Miami's Evian Bath

Jika Anda ingin merasakan nikmatnya berendam di Kota Miami, Amerika Serikat, cobalah berkunjung ke Evian Bath pada akhir pekan nanti. Harga paket berlibur ke lokasi pemandian ini adalah US$ 11.000 atau sekitar Rp99 juta (termasuk biaya penginapan di Hotel Victor, perawatan tubuh, menikmati makanan lezat ala "Seven Sins Chocolate".

Jadikanlah diri Anda melebihi kecantikan seorang Ratu Cleopatra selama Anda berendam di dalam Evian Bath, karena tempat ini merupakan tempat pemandian yang termahal di dunia.

4. Menikmati Kebun Binatang di Antartika

Berbeda dengan Afrika, kebun binatang di Antartika terdiri dari area gurun putih atau yang dikenal dengan White Desert.

Untuk melakukan perjalanan jauh ini, Anda akan dipandu oleh perusahaan perkemahan British Explorer Patrick Woodhead mulai dari Cape Town, Afrika Selatan.

Tur ini hanya berlangsung selama sepuluh hari dan Anda perlu membayar biaya sebesar US$ 30.000 atau Rp270 juta per orang. Beberapa atraksi yang akan ditampilkan di White Desert adalah menyaksikan perkumpulan penguin salju, bermain ice skating hingga pendakian gunung es.

5. Private Jet World Tour

Ikutilah paket perjalanan keliling dunia dengan menggunakan pesawat jet pribadi boeing 737 yang berpenumpang 75 orang. Biaya yang harus Anda keluarkan adalah US$ 59.950 atau Rp540 juta (termasuk biaya perjalanan keliling menuju Dubai, Serengeti, Kamboja, Maroko, Cuzco, Papua Nugini, dan Easter Island).

Rabu, 11 Januari 2012

[MV] T-ARA - Lovey Dovey (Zombie version)

hahhaaa,
akhirnya nih MV keluar juga yang full. sebelumnya udah ketahuan bagemana aslinya, lewat video before the scene nya, tapi tetep aja penasaran sama yang asli.
neh mv nya..



emang cantik-cantik neh personilnya, walaupun udah jadi zombi tetep aja pada cantik +  modis..
:D

bunga - bunga unik dan teraneh di dunia

Rat-Eating Pitcher Plant (Nepenthes attenboroughii)
Tanaman pitcher paling aneh dan indah, tetapi spesies yang ditemukan pada bulan Agustus 2009 adalah tanaman karnivora. Hal ini diyakini sebagai tanaman pemakan daging di dunia, dan mampu mencerna tikus. Para ilmuwan menemukan nya di Gunung Victoria di Filipina.
 
Parachute Flower (Ceropegia woodii)
Sebuah bunga langka dengan kelopak menyatu dan apa yang tampak seperti permen lolipop berbulu dari itu. Bunga nya dilapisi dengan rambut-rambut kecil yang mengarah ke bawah, sehingga serangga tertarik pada tanaman yang berbau busuk terjebak di dalamnya.
 
Stinkhorn Mushroom (Mutinus Caninus)
Mungkinkah ini jamur terburuk yang pernah ada? Stinkhorn jamur pop up keluar dari tanah dan menyebarkan bau, membagikan spora mereka melalui lendir itu, bau-lihat ditemukan di tepi berlumpur.
Dancing Plant (Desmodium Gyrans)
Apakah Anda pernah melihat tanaman bergerak dengan sendirinya? The ‘Dancing Plant’, juga dikenal sebagai tanaman telegraf, daun benar-benar bergerak dalam gerakan tersentak-sentak saat terkena sinar matahari langsung, kehangatan atau getaran juga reaksi mereka terhadap musik. Masing-masing dilengkapi dengan engsel di dasar yang memungkinkan untuk bergerak, berputar sepanjang elips. Tanaman ini dikenal favorit Charles Darwin, dan ditampilkan secara mendalam dalam bukunya The Power of Movement pada tanaman.
 
 Pelican Flower (Aristolochia grandiflora)
Tanaman ini sangat menarik, tapi jangan terlalu dekat, atau Anda tidak akan mendapatkan bau bangkai tikus keluar dari hidung Anda selama berjam-jam. Tidak seperti tanaman karnivora Nepenthes attenboroughii, mereka hanya menggunakan bau busuk untuk menarik penyerbuk.
 
Sensitive Plant (Mimosa pudica)
Anda mungkin mengatakan ini adalah tanaman kecil yang indah dengan bunga pink dan bintang-bintang yang seperti pakis pemalu. Meraih dan menyentuhnya, atau bahkan hanya angin di atasnya, dan akan membuat daun tertutup, seakan terkejut atau melindungi diri. Ketika itu terganggu, batang yang memaksa air keluar dari sel, yang membuat daun tampak runtuh. Tidak diketahui persis mengapa tanaman tersebut memiliki sifat ini, namun para ilmuwan pikir mungkin untuk menakut-nakuti predator.
Hydnora africana
Tanaman ini tidak hanya menarik, memiliki bentuk seperti ular yang membuka rahang nya. Baunya seperti kotoran. Sebuah tanaman parasit yang menempel pada akar spesies lain, Hydnora africana memancarkan bau tajam untuk menarik kumbang bangkai, dan kumbang kotoran sebagai penyerbuk alami.
 
Cycad (Encephalartos woodii)
Ini adalah salah satu tanaman paling langka di dunia: sebuah sawit tinggi berwarna gelap, daun mengkilap, sekali hanya ditemukan di lereng selatan yang menghadap Ngoye tunggal di pinggir hutan di Afrika Selatan. Ini punah di alam liar dan tidak menghasilkan biji salah satunya tanaman yang pernah ditemukan adalah jantan.
Dead Horse Arum Lily (Helicodiceros muscivorus)
H. muscivorus adalah bunga raksasa berbentuk bantalan bau yang berbeda dari daging, dimaksudkan untuk menarik lalat agar tertangkap dalam rongga,
 
Flypaper Plant (Pinguicula gigantea)
Panggil mereka oportunis, juga dikenal sebagai tanaman terbang kertas akan menangkap apa pun yang mendarat di daun mereka dan mulai mencernanya. Permukaan atas ditutupi oleh enzim pencernaan untuk membuat korban lengket, sebagai perangkap nyamuk dan serangga, tetapi juga dapat menyerap nutrisi dari serbuk sari.
Welwitschia mirabilis
Tanaman gurun ini terlihat seperti itu datang langsung dari zaman purbakala. Dua daun tumbuh dari batang pendek tebal, pemisahan dari waktu ke waktu menjadi beberapa bagian berbentuk tali. Daun bisa mencapai dua belas meter panjangnya. Tanaman ini dianggap fosil hidup dan dapat hidup sampai 2000 tahun.
 
Waterwheel Plant (Aldrovanda Vesiculosa)
Berhubungan erat dengan penangkap lalat Venus, tanama kincir air membuat jebakan air dari batang utama. Setiap perangkap tercakup dalam memicu rambut ‘yang menyebabkan perangkap menutup ketika dirangsang.
 
Wollemi Pine (Wollemia nobilis)
Wollemi Pines telah ada sedikitnya 200 juta tahun, tetapi tidak diketahui ilmuwan sampai 2004, ketika petugas lapangan di Taman Nasional Wollemi di Australia melihat apa yang dia pikir adalah “spesimen yang tidak biasa ‘. Kurang dari 100 pohon diketahui tumbuh di alam liar, tapi prop
 
 Snowdonia Hawkweed
Mungkin tidak berbau, tidak terlihat besar atau aneh, namun mungkin hanya Snowdonia Hawkweed tanaman paling langka di dunia. Ahli botani pikir sudah punah dekade yang lalu, tetapi pada tahun 2002 itu ditemukan tumbuh kembali di lereng gunung di Wales.
 
Raflesia Arnoldi
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.

Selasa, 10 Januari 2012

langkah - langkah meresensi novel

Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain sebagai berikut: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh. Cara penggambaran watak ini biasanya bermacam-macam. Ada penggambaran watak secara deskriptif dan ada pula secara ilustratif. Cerita novel bisa meliputi peristiwa secara fisik-seperti perampokan, pembunuhan, dan kematian mendadak, namun juga peristiwa kejiwaan yang biasanya berupa konflik batiniah pelaku. Alur berkenaan dengan kronologis peristiwa yang disampaikan pengarang. Sedangkan tema merupakan kesimpulan dari seluruh analisis fakta-fakta dalam cerita yang sudah dicerna.
Sebelum menulis resensi perlu memahami terlebih dahulu langkah-langkah yang harus ditempuh. Berkenaan dengan itu Samad memberikan langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
1.    Penjajakan atau pengenalaan terhadap buku yang akan diresensi, meliputi:
a.    Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
b.    Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal ( jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
c.    Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
d.  Penggolongan / bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
2.    Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti.
     Peta permasalahan dalam buka itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat.
3.    Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan
     menentukan bagian-bagian yang dikutif untuk dijadikan data;
4.    Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi;
5.    Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut ini:
a.    Organisasi atau kerangka penulisan: bagaimana hubungan antar
     bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan      dinamikanya.
b.    Isi pernyataan: bagaimana bobot idenya seberapa kuat analisanya,
bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana
              kreativitas pemikirannya.
c.    Bahasa: bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan,
   bagaimana pengunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata didalamnya, terutama untuk buku ilmiah.
Mengoreksi dan merevisi hasil resensi atas dasar kriteria yang kita tentukan sebelumnya. Berbagai buku paket mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia juga menganjurkan langkah-langkah menulis resensi novel. Buku Berbahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis Syamsudin menyarankan langkah-langkah menulis resensi novel sebagai berikut:
1)    Tuliskan identitas buku pada awal tulisan;
2)    Kemukakan sinopsis atau ringkasan novel tersebut;
3) Kemukakan pembahasan novel tersebut dilihat dari unsur-unsur pembentuknya. Tunjukkan kelebihan dan kekurangan novel tersebut disertai bukti berupa kutipan-kutipan;
4)  Bagian akhir diisi dengan simpulan, apakah novel itu cukup baik untuk dibaca serta siapa yang layak membaca novel tersebut
Pendapat yang lebih ringkas tentang langkah menulis resensi novel dikemukakan dalam buku paket lain yang ditulis Permadi sebagai berikut:
1)    Pilihlah novel yang baru diterbitkan, biasanya 3 tahun terakhir;
2)  Kemukakan identitas buku novel secara singkat berkenaan dengan pengarang,tahun terbit, dan jumlah halaman, serta katalog;
3)    Kemukakan garis besar novel secara ringkat, kelebihan dan kekurangannya.
     Pendapat lain tentang langkah menulis resensi dikemukakan oleh Raharjo  sebagai berikut:
1)    Membaca contoh-contoh resensi;
2)    Menentukan buku yang akan diresensi;
3)    Membaca buku yang akan diresensi secara teliti;
4)    Mencatat hal-hal yang menarik dan yang tidak menarik dari buku yang akan diresensi;
5)    Berlatih menyusun resensi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis melihat banyak persamaan tentang langkah-langkah penulisan resensi. Jika semua pendapat tersebut digabungkan maka secara garis besar langkah menulis resensi terbagi atas tiga tahapan. Tahapan menulis resensi adalah sebagai berikut:
         1.  Tahap Persiapan meliputi:
a.    Membaca contoh-contoh resensi;
b.    Menentukan buku yang akan diresensi,
         2.  Tahap Pengumpulan data:
a.    Membaca buku yang akan diresensi;
b.    Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data; dan
c.    Menuliskan data-data penulisan resensi.
         3.  Tahap penulisan meliputi:
a.    Menuliskan identistas buku;
b.    Mengemukakan sinopsis novel;
c.    Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku novel;
d.    Mengemukakan sasaran pembaca; dan
e. Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda bacanya.

Senin, 09 Januari 2012

Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan sebagai Bahasa Negara/Resmi


1.             Perbedaan dari Segi Ujudnya
Apabila kita mendengarkan pidato sambutan Menteri Sosial dalam rangka peringatan Hari Hak-hak Asasi Manusia dan pidato sambutan Menteri Muda Usaha wanita dalam rangka peringatan Hari Ibu, misalnya, tentunya kita tidak menjumpai kalimat-kalimat yang semacam ini.
“Sodara-sodara! Ini hari adalah hari yang bersejarah. Sampeyan tentunya udah tau, bukan? Kalau kagak tau yang kebacut, gitu aja”.
Kalimat yang semacam itu juga tidak pernah kita jumpai pada waktu kita membaca surat-surat dinas, dokumen-dokumen resmi, dan peraturan-peraturan pemerintah.
Di sisi lain, pada waktu kita berkenalan dengan seseorang yang berasal dari daerah atau suku yang berbeda, pernahkah kita memakai kata-kata seperti ‘kepingin’, ‘paling banter’, ‘kesusu’ dan ‘mblayu’? apabila kita menginginkan tercapainya tujuan komunikasi, kita tidak akan menggunakan kata-kata yang tidak akan dimengerti oleh lawan bicara kita sebagaimana contoh diatas. Kita juga tidak akan menggunakan struktur-struktur kalimat yang membuat mereka kurang memahami maksudnya.
Yang menjadi masalah sekarang ialah apakah ada perbedaan ujud antara bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi sebagaimana yang kita dengar dan kita baca pada contoh diatas, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sebagaimana yang pernah juga kita lakukan pada saat berkenalan dengan seseorang lain daerah atau lain suku? Perbedaan secara khusus memang ada, misalnya penggunaan kosakata dan istilah. Hal ini disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda. Dalam lapangan politik diperlukan kosakata tertentu yang berbeda dengan kosakata yang diperlukan dalam lapangan administrasi. Begitu juga dalam lapangan ekonomi, sosial, dan yang lain-lain. Akan tetapi, secara umum terdapat kesamaan. Semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku. Dalam lapangan dan situasi diatas tidak pernah digunakan, misalnya, struktur kata ‘kasih tahu’ (untuk memberitahukan), ‘bikin bersih’ (untuk membersihkan), ‘dia orang’ (untuk mereka), ‘dia punya harga’ (untuk harganya), dan kata ‘situ’ (untuk saudara, anda, dan sebagainya), ‘kenapa’ (untuk mengapa), ‘bilang’ (untuk mengatakan), ‘nggak’ (untuk tidak), ‘gini’ (untuk begini), dan kata-kata lain yang dianggap kurang atau tidak baku.
2.             Perbedaan dari Proses Terbentuknya
Secara implisit, perbedaan dilihat dari proses terbentuknya antara kedua kedudukan bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara dan nasional, sebenarnya sudah terlihat didalam uraian pada butir I. B dan I. C. Akan tetapi, untuk mempertajamnya dapat ditelaah hal berikut.
Sudah kita pahami pada uraian terdahulu bahwa latar belakang timbulnya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara jelas-jelas berbeda. Adanya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Putra-putri Indonesia sadar bahwa persatuan merupakan sesuatu yang mutlak untuk mewujudkan suatu kekuatan. Semboyan “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” benar-benar diresapi oleh mereka. Mereka juga sadar bahwa untuk mewujudkan persatuan perlu adanya sarana yang menunjangnya. Dari sekian sarana penentu, yang tidak kalah pentingnya adalah sarana komunikasi yang disebut bahasa. Dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa Indonesia yang lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai bahasa nasional.
Berbeda halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi. Terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dilatarbelakangi oleh kondisi bahasa Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakaiannya ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya. Di samping itu, pada saat itu bahasa Indonesia telah disepakati oleh pemakainya sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat ditentukannya sebagai bahasa negara/resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang sekaligus sebagai penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat.
Dengan demikian jelaslah bahwa dualisme kedudukan bahasa Indonesia tersebut dilatarbelakangi oleh proses pembentukan yang berbeda.
3.             Perbedaan dari Segi Fungsinya
Setelah kita menelaah uraian terdahulu, kita mengetahui bahwa fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Perbedaan itu terlihat pada wilayah pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. Kapan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dipakai, kiranya sudah kita ketahui.
Yang menjadi maslah kita adalah perbedaan sehubungan dengan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi itu. Apabila kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tertentu, terdapat kaitan apa dengan kita? Kita berperan sebagai apa sehingga kita berkewajiban moral menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tertentu? Jawaban atas pertanyaan itulah yang membedakan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi bahasa Indonesia baik dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara/resmi.
Kita menggunakan sebagai bahasa negara/resmi dipakai sebagai alat penghubung antarsuku, misalnya, karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di wilayah tanah air Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang yang berbangsa lain yang menetap di wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia, dia tidak mempunyai tanggung jawab moral untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tersebut.
Lain halnya dengan contoh berikut ini. Walupun Ton Sin Hwan keturunan Cina, tetapi karena dia warga negara Indonesia dan secara kebetulan menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum, maka pada saat dia memberikan penataran kepada anggotanya berkewajiban moral untuk menggunakan bahasa Indonesia. Tidak perduli apakah dia lancer berbahasa Indonesia atau tidak. Tidak perduli apakah semua pengikutnya keturunan Cina yang berwarga negara Indonesia ataukah tidak.
Jadi seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghubung antarsuku, karena dia berbangsa Indonesia yang menetap di wilayah Indonesia; sedangkan seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, karena dia sebagai warga negara Indonesia yang menjalankan tugas-tugas ‘pembangunan’ Indonesia.